• Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Profil
  • Dokumen
  1. Home
  2. Berita
  3. Gereja Toraja Rayakan HUT ke-78 di Hutan, Bupati Tana Toraja: Keren

Gereja Toraja Rayakan HUT ke-78 di Hutan, Bupati Tana Toraja: Keren

Share:
86 views
26 March 2025

Merawat Bumi, Rumah Bersama yang didasarkan pada Mazmur 104:30 dipilih menjadi tema perayaan Ulang Tahun ke-78 Gereja Toraja tahun 2025. Mengambil tempat di Hutan Buntu Talling, Mengkendek, Tana Toraja, perayaan HUT (25/3) berjalan dengan lancar. Perayaan ini sebagai Ibadah Raya I (Pembukaan) rangkaian acara hari ulang tahun.  

Hadir dr. Zadrak Tombeg, Sp.A, selaku Bupati Kabupaten Tana Toraja. Dalam sambutannya, Zadrak menyampaikan apresiasi kepada Sinode Gereja Toraja yang mengadakan kegiatan ibadah raya ini di salah satu hutan di wilayah Tana Toraja. Bahkan, Zadrak mengatakan, hanya satu kata untuk kegiatan ini “keren”. Baginya kegiatan ini unik karena ibadah dilaksanakan di tengah hutan. 

“Toraja sedang mengkampanyekan perang terhadap sampah. Dalam waktu dekat Tana Toraja akan punya mesin pemilah sampah. Selain pendidikan dan kesehatan, masalah sampah harus menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian serius,” ungkapnya di tengah-tengah ratusan peserta ibadah.  

Zadrak yang hadir bersama wakilnya, Erianto Laso’ Paundanan, M.H., juga mensosialisasikan sebuah tagline yang diusung Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, “Tana Toraja Masero (bersih)”. Hal ini dimaksudkan agar kebersihan baik kebersihan lingkungan, akhlak spirtual maupun sistem pemerintahan dapat menjadi gerakan bersama. Termasuk rencana penyusunan Perda area bebas asap rokok.

Sementara itu, Ketua umum panitia, William P. Sabandar, M.Eng.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengajak para diaspora Toraja di berbagai tempat, untuk sama-sama berkolaborasi mengembangkan konsep wisata berbasis hutan dan sungai. Menurut William hal ini bisa diwujudkan dalam rangkaian kegiatan HUT Gereja Toraja. Supaya selepas Ibadah Raya II yang direncanakan akan dilaksanakan pada Juni 2025 di Hutan Tandung Nanggala, upaya pelestarian hutan dan sungai terus berjalan beriringan dengan dunia pariwisata. 

“Perlu melibatkan komunitas internasional, karena isu hutan merupakan isu internasional,” kata William. Ia juga mengajak seluruh dunia untuk melihat Toraja sebagai salah satu wilayah yang hutannya perlu mendapat perhatian yang serius. 

HUT Gereja Toraja yang mengambil tema lingkungan bukan baru kali ini saja. Tahun 2024 yang lalu, pada perayaan hari ulang tahun ke-77, Gereja Toraja mengadakan Festival Sungai Sa’dan dengan mengusung tema “Mengalir Sungai Kehidupan”. Kegiatan Ibadah Raya I saat itu berlangsung di To’Barana’ dan Karonanga Sa’dan Ulu Salu, serta pelaksanaan penanaman ribuan pohon dari hulu hingga hilir bantaran Sungai Sa’dan. 

Redaksi 2
Editor : Redaksi 2

Berita Terpopuler

Redaksi 2

Melewati Banjir Demi Pekabaran Injil

Redaksi 2

70 Peserta Dinyatakan Lulus Tes Calon Proponen Gereja T...

Redaksi 2

LOWONGAN UNTUK MENJADI CAMPAIGN AND ADVOCACY STAFF


Berita Lainnya

Senin, 13 Januari 2025

Di balik tembok RS Elim Rantepao, Pelayanan Lebih dari Sekadar Pengobatan

“Selamat pagi, malapu’-lapu’ sia komi le’ Ambe’?” Pagi itu terdengar suara seorang pegawai menyapa pasien yang terbaring sakit di tempat tidur sedang ditemani keluarga yang menjaga. 

“Ada yang beda beberapa hari ini. Setiap pagi kita disapa oleh pegawai dan didoakan, ini pengalaman yang baru yang kami alami selama dirawat di tempat ini,” ucap salah seorang pasien.

Tahun 2025, Rumah Sakit Elim (RSE) Rantepao memiliki resolusi untuk terus berbenah menjadi lebih baik dalam melayani masyarakat. Memasuki minggu pertama 2025 ada yang baru yang terlihat dari aktivitas pegawai,  setiap pagi Pegawai RS Elim berkeliling masuk ke kamar-kamar pasien untuk berkunjung dan mendoakan mereka. Kegiatan ini dilakukan setiap hari setelah ibadah pagi pegawai. Layanan ini dikoordinir oleh Unit Kerohanian dan Pastoral. Layanan ini diberikan kepada semua pasien, baik pasien yang sedang dirawat inap maupun pasien yang dirawat di UGD, pasien yang rawat jalan di Poliklinik dan pasien yang sedang menunggu obat di Apotek. 

Suasana Doa Bersama di UGD Rumah Sakit Elim Rantepao (sumber : Aldriyanto Hendra)

RS Elim Rantepao adalah rumah sakit yang dianugerahkan Tuhan kepada Gereja Toraja secara khusus dan Masyarakat Toraja secara umum. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit tertua di Toraja, tercatat berdiri sejak tahun 1929. Kini pengelolaannya berada di bawah Yayasan Kesehatan Gereja Toraja (YKGT). 

“Kami terus berupaya berbenah, memberi layanan terbaik bagi seluruh masyarakat. Salah satu upaya yang kami lakukan tahun ini melalui unit Kerohanian dan Pastoral yakni mengoptimalkan layanan kunjungan doa yang dilakukan setiap hari dan pembacaan renungan yang dapat didengarkan di kamar pasien setiap malam hari. Layanan ini sebenarnya bukan baru pertama kali, tetapi upaya ini merupakan peningkatan dari layanan sebelumnya yang hanya menyentuh pasien yang baru rawat inap di RS Elim Rantepao,” ungkap dr. Adrian Benedict Wijaya selaku Direktur RS Elim Rantepao.

“Semoga tetap kuat, Bapak/Ibu. Tetap sabar dan lekas sehat, Tuhan pasti menolong kita, Salama’!” Seorang pegawai mengakhiri kunjungan doa di kamar pasien.

 

Pewarta : Aldriyanto Hendra

Kamis, 06 Maret 2025

LOWONGAN UNTUK MENJADI CAMPAIGN AND ADVOCACY STAFF

Kepada seluruh warga Gereja Toraja,

Yayasan Motivator Pembangunan Masyarakat (YMPM) Kondoran membutuhkan tenaga staf untuk dikontrak pada program Rural Youth Climate Action Movement For Cool Farming in Indonesia (RYCAM) dengan Posisi Campaign and advocacy Staff. BPS Gereja Toraja selaku Pembina YMPM mengundang warga Gereja Toraja yang memenuhi syarat untuk mendaftar. Formasi, kualifikasi yang dibutuhkan, serta syarat dan ketentuan dapat dibaca dalam lampiran lowongan  

Batas akhir pengiriman berkas selambat-lambatnya 15 Maret 2025. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Manajer Program Motivator, Sdr. Tandu Ramba pada nomor 081343604500.

Jumat, 07 Maret 2025

Yonatan S. Rompon Dinobatkan sebagai Pemenang Sayembara Logo SSA XXVI Gereja Tor...

Acara Launching Logo SSA XXVI Gereja Toraja yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Alpius Pasulu', M.Th., selaku sekretaris panitia pengarah yang disiarkan melalui Kanal Youtube TS Channel pada 3 Maret 2025, menobatkan Yonatan S. Rompon dari Jemaat  Pa'besenan sebagai pemenang Sayembara Logo SSA XXVI Gereja Toraja. Sayembara yang dibuka sejak Desember 2024 diikuti oleh 12 peserta. Berikut daftar nama peserta sebagai berikut :

  • Ade Yuna Tonda, 
  • Andarias Ilang, 
  • Andrew Pradhana Pangala, 
  • Christien Lin Seleng,
  • Imanuel Tandi Soma, 
  • Ino Putri Ardania, 
  • Jepri Reskita Friber, 
  • Marnolinus Ledon, 
  • Sem P. Andilolo, 
  • Verdi 
  • Widya Juniarty, 
  • Yonatan S. Rompon, 
SSA XXVI Gereja Toraja

Berikut makna logo SSA XXVI Gereja Toraja :

FragmenMakna
Burung merpati dapat diberi makna sebagai simbol Roh Kudus, Roh yang menyertai perjalanan hidup dan pelayanan orang percaya dan warna hijau pada simbol burung merpati melambangkan kehidupan dan pertumbuhan orang percaya tetap dalam kasih Allah dan lindungan Roh Kudus.
Salib berwarna merah bermakna pengorbanan Kristus yang menebus dosa dan tanda kasih Allah yang paling besar. Warna merah juga melambangkan keteguhan dan kekuatan orang percaya dalam memberitakan keselamatan di dalam Kristus.
Payung (Payung Ri Luwu) dan siluet Istana Luwu sebagai simbol yang identik dengan masyarakat Luwu melambangkan tempatpelaksanaan SSA XXVI yaitu di Tana luwu.
Tulisan SSA XXVI yang menggunakan huruf menyerupai aksara Lontara yang sangatterkenal sebagai salah satu kearifan lokal daerah Tana Luwu. Warna ungu pada tulisan  memiliki arti kedaulatan, pertobatan, keagungan, kesederhanaan, dan kerendahan hati.

Gelombang dengan dua warna menggambarkan dinamika kehidupan warga gereja dalam sepanjang sejarah perjalanan Gereja Toraja. Warna hijau melambangkan kehidupan, ketenangan,  pertumbuhan Iman dan warna pengharapan. Hijau juga bermkana kemurahan hati, keselamatan dari Allah yang menyembuhkan dan memperbaharui.

Tulisan Tana Luwu – 2026 menandakan tempat dan tahun pelaksanaan SSA XXVI Gereja Toraja.

 

Adapun SSA Sidang Sinode XXVI akan dilaksakan pada tahun 2026, di wilayah 1 Tana Luwu.

Video LAUNCHING LOGO SSA XXVI GEREJA TORAJA 2026

Kamis, 13 Februari 2025

Melewati Banjir Demi Pekabaran Injil

Tangmentoe, 12 Februari 2025 – Perjalanan menuju pelayanan sering kali diwarnai tantangan yang menguji ketangguhan dan komitmen. Itulah yang dialami oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar saat hendak menjadi pembicara pada Training of Trainers (TOT) Brosur Pekabaran Injil (PI) di Tangmentoe. Perjalanan yang seharusnya lancar berubah menjadi perjuangan penuh ketidakpastian akibat banjir besar di Maros yang melumpuhkan jalur darat.

Pada 11 Februari 2025, Pdt. Laurens Jan Vogelaar—akrab disapa Pdt. Laurens—berangkat dari Makassar dengan bus malam, berharap tiba di Tangmentoe pada pagi hari. Namun, harapan itu pupus ketika bus yang ditumpanginya terjebak kemacetan panjang akibat banjir yang merendam wilayah Maros. Hingga pukul 05.00 WITA keesokan harinya, bus masih tak bisa bergerak. Situasi semakin sulit karena genangan banjir juga meluas hingga Barru dan Parepare, menutup seluruh akses darat menuju Toraja.

Di tengah keterbatasan pilihan, Pdt. Laurens memutuskan untuk turun dari bus dan mencari jalan lain. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, akhirnya ia menemukan penerbangan ke Toraja pada 12 Februari pukul 09.35 WITA. Tanpa ragu, ia memilih jalur udara agar bisa tetap memenuhi tugasnya di Tangmentoe.

Tepat pukul 11.15 WITA, Pdt. Laurens tiba di lokasi kegiatan. Ia ditemani Pnt. Yunus Buana Patiku, Wakil Sekretaris Umum BPS Gereja Toraja yang sama menumpangi pesawat yang sama dari Makassar. Para peserta TOT yang telah menunggu sejak jam 9 pagi tetap antusias menyambut kehadirannya. Meskipun masih lelah setelah perjalanan yang penuh tantangan, semangatnya untuk membagikan materi tidak surut. Dengan penuh energi, ia menyampaikan materi terkait Pekabaran Injil, menyiapkan para fasilitator yang kelak akan turun ke klasis dan jemaat-jemaat untuk mendorong setiap warga gereja melaksanakan misi penginjilan.

Antusiasme peserta begitu tinggi hingga sesi yang seharusnya berakhir pukul 13.00 WITA harus diperpanjang hingga 15.40 WITA. Diskusi berjalan dinamis, banyak peserta yang berinteraksi langsung dengan Pdt. Laurens untuk menggali lebih dalam tentang strategi PI.

Pdt. Laurens diutus oleh GZB Belanda untuk melayani di Komisi Pekabaran Injil Gereja Toraja. Saat ini berjemaat di Gereja Toraja Jemaat Tanjung Marannu, Klasis Makassar. Komitmennya dalam pelayanan terlihat jelas, bahkan di tengah kendala perjalanan yang berat. Kejadian ini bukan sekadar cerita tentang tantangan perjalanan, tetapi juga kisah ketekunan dan dedikasi dalam melayani Tuhan dan gereja-Nya.

Perjuangan Pdt. Laurens untuk tetap hadir di Tangmentoe menjadi pengingat bahwa pekabaran Injil bukan sekadar tugas biasa, tetapi panggilan yang harus dijalani dengan kesungguhan hati, melewati berbagai rintangan dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai perjalanan hamba-Nya. (*/unu)

 

Pewarta : Yunus Buana Patiku

Lahir di awal tahun 1968 dengan nama Bulletin Gereja Toraja.

Pengunjung :

  • Hari Ini: 16

  • Minggu Ini: 132

  • Bulan Ini: 41

  • Tahun Ini: 5.3rb

  • Total Kunjungan: 5.3rb

Social Media

Copyright Tutungan Bia' © All rights reserved | This is made by Denson Patibang

  • Terms of use
  • Privacy Policy
  • Contact