Makassar – Pembinaan Pegawai Gereja Toraja se-Klasis Makassar Tengah yang diadakan oleh Badan Pekerja Klasis Makassar Tengah berlangsung dengan baik dan lancar. Bertempat di Grand Maleo Hotel lantai 3, kegiatan pembinaan ini diikuti oleh seluruh pekerja gereja dari 10 jemaat, para pendeta dan beberapa sekretaris/bendahara jemaat.
Hadir sebagai narasumber Yunus Buana Patiku selaku Wakil Sekretaris Umum BPS yang membawakan materi Penataan Administrasi Gereja Toraja, Adrianus Sandy Kalalimbong selaku sekretaris BPK Makassar Tengah membawakan materi Sosialisasi Peraturan Kepegawaian Gereja Toraja, dan BPJS Tenaga Kerja Makassar yang membawakan materi Tunjangan Keselamatan Kerja dan Jaminan Hari Tua.
Antusias peserta mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. Nampak dari banyaknya pertanyaan yang muncul, bahkan kegiatan yang semula direncanakan selesai pada pukul 15.30 Wita harus ditambah durasinya sampai pukul 17.00 Wita karena beberapa orang masih berharap bisa diberi kesempatan untuk bertanya.
Kegiatan dimulai pukul 08.45 Wita dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Kristian, dan ditutup dengan doa oleh Pdt. Martinus Tangketasik pada pukul 17.00 Wita.
LOMBE’: SANG MISIONARIS DARI SIMBUANG
Bila mendengar kata misionaris, kita akan langsung mengingat tokoh-tokoh misionaris Zending dari luar negeri. Kitapun dengan mudah bisa menyebur sejumlah penginjil terkenal dalam sejarah masuknya Injil ke Toraja. Tetapi dari pelosok Simbuang, bagian barat Toraja, tidak salah untuk menyebut seorang misionaris tulen, asli orang Simbuang. Dia adalah Lombe’.
Lombe’ lahir tahun 1880 di Buttu Manik, Sima, Simbuang. Ia meninggal dunia pada 3 Oktober 1985 di Sadipe, pada usia 105 tahun. Ayahnya bernama Sandalinggi` dan ibunya bernama Dodo. Lombe dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Iman Aluk Todolo, sebab itu sejak kecil ia dididik dan dipersiapkan sebagai Imam (To Minaa/To ma’kada).
Saat Lombe’ masih kecil, ayahnya meninggal dunia. Sementara Ibunya dirampas dan dibawah oleh komplotan yang datang menyerang Simbuang. Namun Lombe diselamatkan ke Sangruak (Pinrang) dan disana ia terus dikader sebagai kader Imam Aluk Todolo. Pada masa mudanya, ia telah menguasai Aluk Todolo diseluruh Toraja bagian Barat bersama dengan tradisi lama masyarakat sekitarnya.
Baca juga https://tutunganbia.com/berita/juniver-girsang-optimistis-dewan-advokat-nasional-berdiri-tahun-ini
”E... sangmaneku Arra` dau boyoi kalemu lakadake lako kaleku. Maela` pi na mane nalambi` lampakku. Membea’pi alukNA Tomemata solo’ To urrande pala’ ma’rupa tau kumane mate. Ma’tingpi uai mantirri’ ma’tanpi kalomba’ nabawa angin, madinginpi bu’tuna kulla’ namanena’ mate”. Ketiga orang tadi pulang dan hanya mengucapkan satu kalimat: ”Todisuakan kami”.
LOWONGAN UNTUK MENJADI CAMPAIGN AND ADVOCACY STAFF
Kepada seluruh warga Gereja Toraja,
Yayasan Motivator Pembangunan Masyarakat (YMPM) Kondoran membutuhkan tenaga staf untuk dikontrak pada program Rural Youth Climate Action Movement For Cool Farming in Indonesia (RYCAM) dengan Posisi Campaign and advocacy Staff. BPS Gereja Toraja selaku Pembina YMPM mengundang warga Gereja Toraja yang memenuhi syarat untuk mendaftar. Formasi, kualifikasi yang dibutuhkan, serta syarat dan ketentuan dapat dibaca dalam lampiran lowongan
Batas akhir pengiriman berkas selambat-lambatnya 15 Maret 2025. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Manajer Program Motivator, Sdr. Tandu Ramba pada nomor 081343604500.